Home / Destinasi / Mancanegara / Gugup di Don Mueang, Pulang ke Tanah Air dengan Tenang

Gugup di Don Mueang, Pulang ke Tanah Air dengan Tenang

Tiba di Bandara Don Mueang, Thailand, malam itu terasa seperti memasuki babak baru dalam sebuah petualangan. 

Jumat, 10 Januari 2025, sekitar pukul 20.30 waktu setempat, pesawat dari Jakarta akhirnya mendarat dengan mulus. Tapi rasa lega karena sudah tiba di Bangkok, cepat berganti menjadi deg-degan ketika melihat beberapa petugas imigrasi berseragam lengkap berdiri siaga di ujung garbarata.

Mereka mulai memberhentikan rombongan penumpang di depan saya dan memeriksa dokumen-dokumen mereka. Spontan, saya langsung membuka tas dan mengecek dokumen penting. 

Paspor? Aman. Uang tunai? Alhamdulillah, masih ada 15.000 Baht seperti yang disarankan banyak forum dan grup traveling. Sejak memutuskan pergi ke Bangkok, saya sudah sering membaca soal aturan ‘tidak tertulis’ ini—katanya, wisatawan bisa saja ditolak masuk jika tidak membawa dana tunai dalam jumlah cukup.

“Tenang saja. Kita aman. Sepertinya mereka yang diperiksa itu karena terlihat mencurigakan,” kata rekan seperjalanan, mencoba meredakan kecemasan yang semakin menumpuk.

Dan benar saja, para petugas itu melewatkan kami begitu saja. Tanpa lirikan, tanpa pertanyaan. Hati langsung plong. Pemeriksaan imigrasi pun berjalan cepat. Petugas hanya bertanya sampai kapan saya di Bangkok dan datang bersama siapa. Setelah itu, stempel paspor dibubuhkan, dan dengan senyum, petugas itu berkata, “Sawatdee Khrap.” Selamat datang di Thailand.

Pages: 1 2

Artikel menarik Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *